Kenapa Video Vertikal Jadi Tools Paling Powerful Buat Ngiklan?
Coba lu pikirin baik-baik...
Setiap hari, lu bersaing sama ribuan konten iklan.
Semuanya ngejar satu hal: Attention. Dan di dunia digital sekarang? Attention = Cuan.
Buka HP lu, scroll 5 detik… Apa yang lo liat?
Video iklan. Konten edukasi. Tips & trik. Meme. Jokes. Soft selling. Semuanya minta waktu dan perhatian lu. Semuanya pengen lu berhenti scroll.
Nah pertanyaannya sekarang:
Kenapa orang harus berhenti di konten lu?
Apa yang bikin lu beda?
Karena di tengah "kota digital" yang super berisik dan ramai ini,
yang bisa nyolong perhatian tercepat, itu yang akhirnya bisa nguasain market.
Dan bukan cuma nguasain — dia bisa jadi leader, karena bisa manfaatin attention jadi market, market jadi customer.
Kenapa Video Sekarang Jadi Tools Paling Penting Buat Jualan?
1. People scroll fast, but skip even faster.
Orang cuma butuh 1–3 detik buat mutusin: “Gue nonton atau gue skip?”
Dan di momen sesingkat itu, lo harus bikin mereka stop scrolling.
Video punya peluang lebih gede buat nyolong perhatian dibanding tulisan atau gambar doang. Karena secara format, video itu lebih hidup, bergerak, dan lebih engaging.
Tapi….. cuma kalau hook-nya kuat.
2. Visual itu shortcut.
Otak manusia lebih cepat nangkep gambar daripada tulisan. Dan video? Dia main di dua indra sekaligus: pengelihatan dan pendengaran. (Alias visual dan audio).
That’s why storytelling lewat video jauh lebih powerful. Kalau konten lu bisa "nempel di otak" di 3 detik pertama, itu yang bikin orang lanjut nonton… dan eventually, beli.
3. Orang beli karena cerita, bukan karena fitur.
Story sells. Orang beli karena mereka ngerasa “gue relate.” Karena mereka liat diri mereka sendiri di cerita itu. Mereka ngerasain ‘problem’ dan ‘keseharian’ mereka digambarin di videonya.
Kalau lu bisa deliver cerita lewat video yang ngebangun koneksi emosional, hasilnya bukan cuma views naik, tapi juga watch time, shares, dan... sales.
4. Semua Platform Udah 'Open' Sama Video Iklan
TikTok, Meta (Facebook/IG), YouTube — semuanya ngedorong video iklan.
Dan mereka gak cuma support kontennya, tapi juga nyediain tools-nya:
TikTok Ads Library
Meta Ads Library
Artinya? Lu gak punya alasan buat gak ngerti cara mainnya. Contoh video yang perform udah ada semua. Tinggal lu search, lu pelajarin.
5. Minor Tweaks, Major Impact
Sering nggak udah bikin video capek-capek, nggak works, terus kepikiran ‘Waduh, mesti bikin konten lagi dong kalo gini??’
Nah, kadang lu tuh nggak butuh bikin ulang semuanya. Cuma butuh ganti satu baris hook. Dan hasilnya bisa beda jauh.
Bisa-bisa:
Views naik 3x
CTR tembus 2%
ROAS jadi balik modal
Small changes create big wins.
6. UGC: Konten yang Gak Terasa Kayak Iklan, Tapi Closing.
Konten UGC punya masih jadi konten dengan salah satu impact paling gede selama gua bikin video iklan:
“Dia gak keliatan kayak jualan, tapi kayak temen lagi cerita dan sharing.”
Dan manusia percaya kata temen, bukan kata brand.
Makanya, UGC-style video lebih dipercaya, lebih relatable, dan hasilnya? Lebih gampang closing.
Bottomline
Kalau lu serius mau grow brand lu dengan cara bikin video iklan..
Video bukan cuma tools, tapi senjata.
Video yang lo bikin hari ini bisa jadi jembatan: dari orang gak kenal lo sama sekali, jadi orang yang percaya dan akhirnya beli.
Tapi cuma kalau lu ngerti caranya:
Cara mikirnya
Cara nulis hook-nya
Cara ngeramu cerita yang nyambung sama audiens lo
Dan kabar baiknya? Itu semua bisa dipelajarin.
Dan itu yang bakal kita bahas bareng di artikel-artikel Grand Slam lainnya, atau bahkan trainingnya.
Silakan di cek.