Cara Ngeyakinin Kaum Mendang Mending Buat Beli Produk Kamu
Lu pasti pernah ada di posisi ini:
Udah tau masalahnya. Udah cari-cari solusi, cari produk. Tapi belum sreg mau beli yang mana.
Scroll-scroll terus. Baca review sana-sini. Nunggu “klik” yang bikin yakin.
Nah, kalau lu jualan produk — entah itu skincare, sepatu, supplement, software, atau apapun — lu harus tau satu hal penting:
Ada banyak orang di luar sana yang udah pengen beli… tapi belum yakin.
Tugas lu bukan ngajarin mereka tentang masalah yang mereka alamin. Tugas lu sekarang adalah nunjukin bukti bahwa solusi lu worth it buat mereka.
Dan ini dia senjatanya:
Social proof
Testimoni
Case study
Market yang Paling Gampang Di-convert Itu Bukan yang Belum Sadar Masalah...
...tapi yang udah tau masalahnya dan lagi cari solusi.
Mereka ini disebut: solution aware audience.
Mereka lagi bandingin brand A, B, C, sampe Z.
Mereka punya budget. Mereka niat. Tapi masih ragu.
Mereka bukan skeptis karena gak butuh.
Mereka skeptis karena terlalu banyak pilihan.
Dan di momen ini, brand yang punya bukti paling solid… yang bisa nunjukin hasil… itu yang mereka pilih.
Makanya, kalau lu pengen iklan lu nendang ke market ini, lu harus:
Cerita soal customer yang berhasil
Tunjukin before-after yang jelas
Share feedback asli dari orang yang relatable
Testimoni: Gak Harus Panjang, Tapi Harus Nendang
Gue sering liat testimoni yang terlalu datar:
"Produknya bagus, pengirimannya cepat."
Bro… itu gak nunjukin apa-apa. Semua brand juga bisa bilang gitu.
Yang lu butuh adalah testimoni yang nunjukin perubahan. Contoh:
"Gue kerja di dapur hotel 12 jam berdiri. Biasanya pulang kaki gue cenut-cenut. Tapi setelah pake sepatu ini… literally gue gak nyadar udah berdiri selama itu."
Relatable? Lumayan. Ketimbang cuma jualan fitur doang.
Dan yang penting: itu bukan lu yang ngomong. Itu customer lu.
Case Study - Cerita yang Ngubah “Mungkin” Jadi “Mau”
Kalau testimoni itu quote pendek, case study itu versi film dokumenternya.
Dia cerita dari awal:
Masalah si user itu apa?
Kenapa dia nyobain produk lu?
Apa proses yang dia lewatin?
Dan gimana hasil akhirnya?
Kenapa ini powerful? Karena case study bikin orang ngebayangin:
“Kalau dia bisa dapet hasil kayak gitu… mungkin gue juga bisa.”
Contoh:
"Awalnya Mbak Rina pake spray pengharum ruangan dari !nd0m4ret. Tapi cuma tahan 10 menit. Dia coba produk kita karena lihat video TikTok. Ternyata setelah 2 hari pake, rumahnya wangi terus bahkan pas jendela dibuka. Sekarang dia jadi reseller."
Dari cerita simple itu, value-nya masuk semua:
Produk works
Gak cuma gimmick
Ada long-term impact
Bahkan bisa jadi bisnis buat si user
Social Proof = Bukti Sosial. Tapi Jangan "Sosial" doang, Bukti-nya mana?
Social proof itu bukan sekadar angka followers. Bukan juga “brand ambassador” yang dibayar.
Social proof itu tentang:
Orang biasa yang cerita pake gaya mereka sendiri
Komentar TikTok yang ramai likes dan engagement karena relate
Produk lu diomongin disebuah circle tanpa lu minta
Dan yes — lu bisa jadiin itu semua sebagai hook.
Contoh hook berbasis social proof:
“97% pengguna bilang ini solusi tercepat buat atasi kulit kusam.”
Atau:
“Sepatu ini beneran viral di TikTok — dan bukan karena tampilannya.”
Itu langsung bangun curiosity & trust.
Karena orang udah terbiasa percaya sesama user, bukan brand.
Realita Market Hari Ini
Orang makin skeptis.
Iklan makin gampang di-skip.
Tapi trust dari sesama user? Masih powerful banget.
Jadi, kalau hari ini lu masih ngandelin:
“Fitur kami lebih lengkap…”
“Produk kami lebih berkualitas…”
...tanpa nunjukin siapa yang bilang dan gimana hasilnya... ya wajar kalau belum closing.
Recap Buat lu yang Lagi Nyusun Strategi Video Ads….
Kalau audiens lu udah solution aware, kasih mereka:
Testimoni yang punya cerita, bukan cuma pujian.
Case study yang nunjukin alur perubahan.
Social proof yang bisa jadi hook.
Karena orang yang lagi nimbang beli itu gak butuh “janji” baru. Mereka butuh alasan buat percaya.
Dan cara paling cepat buat bikin mereka percaya adalah:
Tunjukin bukti dari orang lain yang udah nyobain. Jangan cuma jualan.
Bikin orang percaya. Baru mereka beli.